Dammie posted: "Osun 2022: INEC, CSOs partner to sensitize electorate on invalid votes Ahead of the gubernatorial election in Osun State, the Independent National Electoral Commission, INEC and Civil Society Organisations met to foster peace and boost inclusive election" VistaNaij
Osun 2022: INEC, CSOs partner to sensitize electorate on invalid votes Ahead of the gubernatorial election in Osun State, the Independent National Electoral Commission, INEC and Civil Society Organisations met to foster peace and boost inclusive election at the grassroots. The objective was also to have a peaceful election, to have an inclusive governorship election […]
When Sara Pam Neufeld found herself in excruciating abdominal pain, she was convinced she knew what it was: "I was so certain it was appendicitis that I debated with a nurse whether I even needed a CT scan to confirm the diagnosis before surgery. The scan could delay the process by several hours, and I was desperate to get home. My grandmother, who had lived upstairs from us the last two and a half years, was dying, and I wanted to be there to hold her hand."
But it turns out it wasn't appendicitis. And her story is a sobering reminder about incessant pressure on caregivers, which can make it impossible to do something as simple as take the proper time to use the bathroom.
Book clubs, girls' trips, mommy meetups: no thanks, says Samm Burnham Davidson. "If you are considering me for your next ladies' night, please don't save me a seat," she writes today. But not so fast! Give her a fair listen before you react: "Before you judge me and call me an asshole, please hear me out."
You're receiving this email because you signed up to receive communications from BDG Media. If you believe this has been sent to you in error, please safely unsubscribe.
315 Park Ave. South, New York, NY 10010
Copyright 2022 BDG Media, Inc. All rights reserved.
Lesley Aeschliman posted: " The entire point of isekai is to be an escapist/power fantasy. Apparently, Yuji got the memo because he doesn't have to deal with the mountain of paperwork back at the office anymore. Join HIDIVE every Monday starting July 4, 2022 at 8:00 a.m. EDT when " Lesley's Anime and Manga Corner
The entire point of isekai is to be an escapist/power fantasy. Apparently, Yuji got the memo because he doesn't have to deal with the mountain of paperwork back at the office anymore. Join HIDIVE every Monday starting July 4, 2022 at 8:00 a.m. EDT when the service premieres Episode One of My Isekai Life: I Gained a Second Character Class and Became the Strongest Sage in the World!
Seriously, why are isekai titles so long that they form complete sentences, anyway?
Synopsis
Getting isekai'd to a magical world and developing incredible powers is every otaku's wildest dream, but for salaryman Yuji Sano, it's the stuff of absolute nightmare. He's in the middle of a mountain of work when he gets unwillingly pulled into a fantasy realm, where he accomplishes the enviable feat of developing a second character class by making the most of his Monster Tamer abilities. Now he's traded the office for adventuring to make a living, but he keeps getting roped into major events because his powers are unmatched, second to none — and he doesn't even realize it yet.
Redaksi posted: " MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Kabupaten Tangerang, Sebanyak dua ratus enam puluh enam (266) anggota Koperasi Winaya Bakti Guru Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, menuntut pertanggung jawaban kepada pengurus Koperasi tersebut atas terjadinya DUGAAN " mediabantencyber.co.id
MediaBantenCyber.co.id- (MBC) Kabupaten Tangerang, Sebanyak dua ratus enam puluh enam (266) anggota Koperasi Winaya Bakti Guru Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, menuntut pertanggung jawaban kepada pengurus Koperasi tersebut atas terjadinya DUGAAN telah melakukan Kebohongan kepada para anggotanya. Menurut data yang ada, anggota terdiri dari guru-guru Kecamatan Sepatan dan Kecamatan Sepatan timur, Kabupaten Tangerang.
Struktur pengurus koperasi Ketua Alm H Husen, wakil Yoyo Wardoyo,sekertaris Engkur Kurnia, bendahara Syamsudin,ketua badan pengawas (BP) H ALIAS, mahudi dan Evi. Koperasi Winaya Bakti Guru Sepatan mekanisme yang dijalankan anggota berkewajiban menyimpan dana pokok dan wajib dengan bertujuan mendapatkan kavling tanah dengan potongan Rp400.000 (empat ratus ribu rupiah) perbulan.
Modal koperasi kucuran pinjaman dana dari BKE (Bank Kesejahteraan Ekonomi) sebesar satu miliar delapan ratus juta rupiah (Rp1.800.000000;) dan rencana dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk membeli tanah untuk para anggota koperasi. Dan berdasarkan keterangan dari para anggota Koperasi, bahwa koperasi tersebut berazaskan kekeluargaan, dan bentuk usahanya simpan pinjam dan juga pengadaan barang, dan lain-lain. Dan Koperasi tersebut sudah berjalan namun sangat disayangkan setiap anggota tidak pernah dibuat pernyataan dari pengurus koperasi perihal kepemilikan kavling yang dijanjikan tersebut, sehingga anggota tidak memegang surat apapun.
Menurut informasi dari anggota koperasi yang tidak mau disebut namanya, terkait pencairan BKE (Bank Kesejahteraan Ekonomi) untuk pembelian tanah tersebut tidak pernah terbuka. Dan ironisnya, objek tanah di desa Pengarengan, Kecamatan Rajeg, kabupaten Tangerang, para anggota hanya mendapatkan informasi yang simpang siur.
"Ada yang mengatakan 32.000 meter dan juga 26.000 meter, dan lokasi tanah tersebut ada di dua lokasi, kalau seperti ini informasinya, sebetulnya mana yang benar? dan juga surat kepemilikannya atas nama almarhum H. Husain, dan tanah tersebut diduga adalah milik perorangan bukan milik koperasi, sehingga bisa dikatakan fisik tanah tersebut fiktif," ungkap Yoyo (nama samaran-red).
Menurut data yang ada, koperasi meminjamkan dana pinjaman yang ada kepada anggotanya dari nilai terkecil sampai ratusan juta berikut bunga 3%, dan sampai saat ini belum ada yang mengembalikan pinjaman tersebut.
Diketahui, Koperasi Winaya Bakti Guru Sepatan mengalami kolaps akibat sistem pembayaran gaji lewat ATM sehingga pengurus tidak ada yang menagih kepada para anggota.
Kepada awak media, Winata, Kepsek Sangiang 2 mengatakan bahwa pinjamannya akan dibayar asalkan ada bukti kwitansi dari pihak koperasi sedangkan Samsudin meminjam kepada almarhum H. Husen, juga sebesar tiga ratus lima puluh juta rupiah (Rp350.00000) Yoyo Wardoyo juga meminjam dua ratus lima puluh juta rupiah (Rp250.000.000;).
"Ada bukti kwitansi kasbon nya dikemanakan uang tersebut kalau tidak masuk data otentik yang ada. Ini juga harus dipertanggung jawabkan," tandas Winata.
Di tempat yang sama, Haerul Jaman mengatakan, kenapa tanah yang berlokasi di Pengarengan atas nama perorangan kenapa tidak atas nama koperasi sehingga anggota tidak bertanya-tanya dalam hal ini.
Saat ditemui, Ismail Kepsek Lebak Wangi, mengatakan, dahulu memang pengurus koperasi sekarang sudah tidak jadi tidak tau menahu perkembangannya. Dan Engkur Kurnia sebagai pengurus_koperasi, saat dihubungi melalui telepon mengatakan, dirinya sedang berusaha untuk membereskan masalahnya, dan semua anggota juga sudah deal dengan hasil musyawarah. Dan Engkur pun mengatakan lokasi tanah tersebut seluas 32.000 meter atas nama almarhum H. Husen.