VN Official posted: "Squid Game tv series Seong Gi-Hun (Lee Jung-Jae) gets fired from his job. His life is miserable. Seong Gi-Hun hears about a secret survival game, with a 45.6 billion won prize for the winner. He decides to take part in the game. Meanwhile, Cho Sang-Woo"
Squid Game tv series Seong Gi-Hun (Lee Jung-Jae) gets fired from his job. His life is miserable. Seong Gi-Hun hears about a secret survival game, with a 45.6 billion won prize for the winner. Read more of this post
Riana J posted: " We took the kids camping last week. I wasn't sure how my two princesses would cope being away from WiFi and electricity, but they completely surprised me! They loved sleeping in tents and cooking on the tiny gas stove. Even when we got caught in a wind s"
We took the kids camping last week. I wasn't sure how my two princesses would cope being away from WiFi and electricity, but they completely surprised me! They loved sleeping in tents and cooking on the tiny gas stove. Even when we got caught in a wind storm and one of our tents got ripped to shreds they treated it like a huge adventure.
Losing one of the tents meant that all 4 of us had to squish into the same tent, which would have been fine if it wasn't for the hail and thunderstorms, bucketing rain and howling winds. And the fact that our tent is apparently not waterproof anymore. A year ago I would have demanded that we pack up and go home as soon as the first raindrop fell, but I surprised myself and enjoyed the chaos. I didn't freak out when we got caught up the mountain in a thunderstorm and had to race back down to safety, I didn't panic when the tent collapsed or when all our gear got wet. Instead we all just kinda got on and made the best of it. Honestly, it was one of the best family trips we've had in a while.
I don't know if it was being surrounded by nature, or the fact that I'm so well medicated, or that I'm feeling so burnt out that I just couldn't be bothered to care but I loved the whole chaotic experience.
Redaksi posted: " MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Jakarta, BenihBaik, crowdfunding tepercaya di Indonesia telah memasuki usia yang ke dua tahun. Sebanyak 2.072 kampanye telah diikuti oleh publik dan korporasi. Donasi sebesar 152.355.540.106 telah diterima dan disalurkan ke"
MediaBantenCyber.co.id- (MBC) Jakarta, BenihBaik, crowdfunding tepercaya di Indonesia telah memasuki usia yang ke dua tahun. Sebanyak 2.072 kampanye telah diikuti oleh publik dan korporasi. Donasi sebesar 152.355.540.106 telah diterima dan disalurkan kepada penerima manfaat.
Sepanjang setahun terakhir, terutama sejak Maret 2020, dunia termasuk Indonesia masih dalam masa pandemi, donatur publik dan korporasi meminati kampanye kebaikan bertema penanggulangan penyebaran Covid-19. Lini bisnis yang terdampak pandemi tetap antusias untuk melakukan kegiatan sosial. Bisa dilihat di mana banyak korporasi yang berlomba untuk dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan pada saat itu. Misal awal pandemi, banyak sekali korporasi yang berdonasi untuk program APD dan masker karena pada saat itu kedua hal tersebut sangat langka dan berdampak pada peningkatan kasusnya.
Donasi itu diwujudkan dalam bentuk APD untuk fasilitas kesehatan, multivitamin untuk tenaga kesehatan dan fasilitas untuk pasien. Donatur juga memberikan perhatian untuk pemulihan bagi yang terdampak pandemi. Bantuan yang diberikan yakni sembako untuk masyarakat terdampak, modal dan pelatihan untuk pelaku UMKM mikro/ultra mikro.
Selain itu pada gelombang ke-2 pandemi yang terjadi di pertengahan tahun 2021, di mana terjadi kelangkaan pasokan tabung oksigen dan isi ulang oksigen, banyak pula perusahaan yang berlomba menyalurkan tabung oksigen siap pakai ke berbagai fasilitas kesehatan yang membutuhkan.
Publik juga antusias membuat penggalangan dana untuk membantu sesama misalnya untuk pengadaan sembako bagi masyarakat terdampak pandemi. Mereka juga berinisiatif memberikan bantuan makanan untuk pasien covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri.
"Perjalanan dua tahun BenihBaik ini masih langkah yang sangat awal, kami tentu saja ingin menjadi jembatan kebaikan bagi Teman Baik dan sesama kita yang membutuhkan. Dua tahun ini semakin banyak keterlibatan pemberi donasi, korporasi, juga dana publik. Dari remaja sampai dewasa dan semua kalangan turut terlibat dalam banyak kampanye. Terima Kasih atas keterlibatan dan upaya-upaya kebaikan yang telah diberikan," kata Andy F Noya, CEO dan founder Benih Baik, dalam rilisnya yang diterima MediaBantenCyber.co.id pada Rabu (13/10/2021) pagi.
Bantuan yang telah diterima oleh Benih Baik, dan telah didistribusikan hingga pelosok Indonesia. Wilayah berada di urutan teratas menerima bantuan adalah Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Redaksi posted: " MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Kota Tangerang Selatan, Ibarat sebuah lirik syairnya lagu Bang H. Rhoma Irama si Raja Dangdut Indonesia, "Kau yang berjanji kau yang mengingkari" (Kegagalan Cinta-red) tampaknya itulah yang saat ini sedang dilakukan oleh Pe"
MediaBantenCyber.co.id- (MBC) Kota Tangerang Selatan, Ibarat sebuah lirik syairnya lagu Bang H. Rhoma Irama si Raja Dangdut Indonesia, "Kau yang berjanji kau yang mengingkari" (Kegagalan Cinta-red) tampaknya itulah yang saat ini sedang dilakukan oleh Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) dalam hal ini oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, dinas Perkimta, dinas Pekerjaan Umum (DPU), dinas Aset daerah dan juga Lurah Kelurahan Setu terkait "JANJINYA" kepada keluarga almarhum Saidun dalam hal ini kepada istri almarhum Ibu Turyanih beserta keluarganya.
Bayangan saja, hingga genap sewindu (satu minggu) sejak disepakati kesepakatan bersama dalam pertemuan yang digagas oleh Sekda Kota Tangerang Selatan Bambang Noertjahjo bersama Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan dan dihadiri oleh perwakilan sederet pimpinan kepala dinas terkait, BPN Kota Tangsel dan juga Kejari Kota Tangsel bersama keluarga besar ibu Turyanih pada tanggal 29 September 2021 di ruang rapat gedung Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangsel lantai 4 di jalan Maruga Raya, Ciputat, hingga berita ini diturunkan belum juga DITANDATANGANI hasil kesepakatan tersebut oleh kedua belah pihak.
Pasalnya hingga Selasa (12/10/2021) sore, belum ada surat hasil kesepakatan bersama tersebut yang ditandatangani oleh keluarga ibu Turyanih yang seharusnya sudah diberikan oleh pihak Pemkot Tangerang Selatan. Hanya saja, menurut keterangan Bapak Toto selaku juru bicara keluarga ibu Turyanih pada hari Jum'at tanggal 1 Oktober 2021 sudah datang perwakilan dari dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangsel yang menyodorkan surat persetujuan pembongkaran rumah ibu Turyanih. Namun setelah dicek oleh Pak Toto juru bicara keluarga ibu Turyanih ternyata surat tersebut bersifat "Abstrak" alias tidak jelas dan hanya bersifat menguntungkan sepihak dinas PU saja, dan bahkan isi surat tersebut diakui belum sempat dibaca oleh pejabat dinas PU Kota Tangsel dalam percakapan antara Pak Toto juru bicara keluarga ibu Turyanih dengan salah seorang pejabat dinas PU Kota Tangsel.
"Kami tolak surat yang disodorkan oleh pihak Dinas PU kepada keluarga ibu Turyanih, sebab surat tersebut hanya berisi surat persetujuan pembongkaran rumah milik ibu Turyanih saja tanpa mencantumkan tiga point-point kesepakatan bersama pada pertemuan tanggal 29 September 2021, yaitu berapa nilai ganti kerugian bangun dan tanamannya, kapan dibangun warung untuk usaha keluarga ibu Turyanih dan biaya uang sewa kontrakan untuk keluarga ibu Turyanih selama beliau belum selesai membangun kembali rumahnya yang di gusur oleh pihak Pemkot Tangerang Selatan," tandas Toto.
Dan hingga Selasa, 12 Oktober 2021 sore, pihak keluarga ibu Turyani yang didampingi oleh beberapa awak media dan juga Ormas Relawan Jokowi Kota Tangerang dan Kota Tangsel yang menunggu kehadiran pihak perwakilan Pemkot Tangerang Selatan yang diminta untuk MEREVISI dan MELENGKAPI isi kalimat surat perjanjian hasil kesepakatan bersama tersebut, tidak satupun perwakilan resmi dari Pemkot Tangerang Selatan yang datang membawa ke rumah ibu Turyanih surat kesepakatan bersama tersebut untuk ditandatangani.
Malah yang agak aneh, entah itu candaan atau sikap keputusasaan dari salah seorang dinas Perkimta Kota Tangsel sempat berseloroh kepada anak ibu Turyanih di lokasi rumah ibu Turyanih.
"Bu gimana dari pada pusing begini mendingan jalan ini kita belokan saja ya ke samping rumah ibu. Kalau ibu setuju nanti saya ngomong sama pimpinan saya," kata staf dinas Perkimta Kota Tangsel.
Atas pertanyaan tersebut, ibu Yanih anak ibu Turyanih menanggapi singkat.
"Saya mah gak paham soal itu pak, itu mah terserah bapak, " jawab ibu Turyanih.
Lain halnya dengan celoteh salah seorang warga tetangga ibu Turyanih mendengar omongan dari salah seorang staf dinas Perkimta Kota Tangsel tersebut.
"Bayar bikin jalan yang lurus aja susah banget bayarnya, apalagi pake mau dibelokin? , itukan biayanya malah lebih mahal nambah badan jalan dan bebasin rumah warga yang lebih bagus-bagus dan permanen. Gitu aja kok repot banget seh ?," ketus salah seorang warga Kampung Sari Mulya yang disambut tawa dan senyum warga lainnya sambil makan Singkong rebus yang disediakan oleh ibu Turyanih. (BTL)
canadianpicturebookblog posted: " If You Were Night by Mượn Thị Văn and illustrated by Kelly Pousette, published by Kids Can Press.My father-in-law told me a story about how years ago he woke up in the middle of the night and found my husband (when he was a little kid) alone in the dark "
If You Were Night by Mượn Thị Văn and illustrated by Kelly Pousette, published by Kids Can Press.
My father-in-law told me a story about how years ago he woke up in the middle of the night and found my husband (when he was a little kid) alone in the dark living room, upset. He didn't understand why the house was so dark, why his parents weren't up and about. My father-in-law realized that he didn't understand what it felt like to be in their house at night! It felt quiet and dark - and was scary. He took him on a little in-the-dark tour to show him all the places in their home and realize it was still comfortable and safe.
If You Were Night is all about the possibilities and unknown of the night -- what sounds float through the dark and what animals do to survive and play. Its poetic text is complemented by paper collage artwork by Kelly Pousette, which plays with depth, shadows and light to almost tease the eye, like at night.
Themes: curiosity, nature, wonder. Published by Kids Can Press. . I borrowed this book from the public library