Oleh: H Suradi, SE.MM (Ketua umum DKM Baitul Hikmah Nusaloka BSD) MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Kota Tangerang Selatan, Ketika tiba hari Ahad banyak dan beragam acara atau kegiatan yang menjadi pilihan kita. Bagi masjid Baitul Hikmah memiliki komitmen kesibukannya adalah asyik memperbaiki diri yang diaktualisasikan dalam berbagai kegiatan yang bermuatan pada upaya membangun _strong character, syariah preneurship dan social responsibility.____________Baca Juga : Talak Tiga untuk Jokowi Hanya Tinggal Menghitung Waktu dan Hari | ykmn
Realitanya pada Ahad, 19 Februari 2023 secara marathon banyak kegiatan yang digelar di masjid Baitul Hikmah. Dimulai dengan sholat subuh berjamaah kemudian dilanjutkan dengan olah ruh berupa kajian surat Adh Dhuhaa bersama narasumber Ustadz Su'ud, Lc. Seusai olah ruh maka dilanjutkan olah rasa dengan S3 yaitu Sarapan Sesama Sahabat di teras masjid Baitul Hikmah, menikmati hidangan dengan suasana kebersamaan dan kekeluargaan.
Argo waktupun terus bergulir maka sekitar Pukul 06.30 Wib, agenda dilanjutkan dengan silaturahim oleh Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN) dengan topik bahasan fokus pada tata kelola keuangan Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka ke depan yang semakin komprehensif dan terintegrasi.
Setelah 1 jam berdiskusi tata kelola keuangan Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka maka dilanjutkan dengan distribusi sembako kepada para mustahik dan dhuafa di sekitar masjid Baitul Hikmah dan Nusaloka.
Sebelum pembagian sembako acara dibuka dan disampaikan kuliah tujuh menit atau kultum oleh Ketua Umum DKM Baitul Hikmah untuk membekali dan mengedukasi para penerima bantuan sembako dengan judul TOP alias Taqarrub semakin dekat dengan Allah dengan menjalankan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya, Optimis dalam menjalani kehidupan dan mensolusi permasalahan serta Prestasi dalam bekerja atau beraktivitas baik untuk dirinya maupun untuk anggota keluarga (bagi yang bekerja berprestasi dalam melaksankan tugas atau amanah, bagi anak yang masih sekolah berprestasi dalam sekolahnya).
Baca Juga : Forum Silaturahmi Pendekar Indonesia (FSPI) Dideklarasikan di Hotel Sofyan Soepomo Jakarta | ykmn
Jam dindingpun berdentang dengan menunjukkan waktu pukul 08.00 Wib maka hadir rombongan dalam sebuah kendaraan roda empat yang berpenumpang sebanyak 6 orang yang terdiri dari 5 orang Ikhwan dan 1 orang akhawat di area masjid Baitul Hikmah. Mereka adalah Mudakir Iskandar Syah, SH, MH, H. Hanan, Sunardi, Sugik, Samsarmun dan Nurhayati, adalah rombongan dari Yayasan Nurul Hikmah Halim Jakarta Timur yang melakukan kunjungan dan studi banding ke YKMN dan masjid Baitul Hikmah BSD.
Bagi kita umat Islam silaturahim menjadi kekuatan untuk membangun dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah. Dengan silaturahim memperpanjang usia dan dengan silaturahim memperluas rejeki kita dalam bentuk apapun termasuk pengetahuan dan pengalaman mengelola suatu organisasi.
Dengan kesamaan cara pandang dan perjuangan panjang untuk menebarkan manfaat bagi kemaslahatan umat maka Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka dan masjid Baitul Hikmah mendapat kepercayaan dan kesempatan kunjungan Yayasan Nurul Hikmah Halim Jakarta Timur. Silaturahim para pihak inilah menjadi pengejawantahan sebuah kekuatan yang tetap dan terus dijaga keberlanjutannya.
Baca Juga : DPRD Kota Tangerang Dukung Pengembangan Literasi untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa | ykmn
Acara kunjungan dan studi banding ini diawali dengan bacaan basmallah bersama yang dipimpin oleh Suradi selaku Ketua Umum DKM Baitul Hikmah. Agar suasana perjumpaan para pihak dalam kunjungan dan studi banding ini lebih cair maka disampaikan pesan moral berupa pantun "Indah nian kain kebaya, dipake orang pergi ke pesta. Pagi ini kita sungguh berbahagia karena kedatangan tamu yang istimewa" maka disambut tawa dan ucapan cakep secara serentak oleh para peserta yang memenuhi ruangan TPQ Baitul Hikmah.
Sebagai ungkapan selamat datang dan ahlan wa sahlan Eddie R. Darajat selaku Ketua Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka menyampaikan sambutan dengan highlight ucapan ahlan wa sahlan kepada rombongan Yayasan Nurul Hikmah Halim di area masjid Baitul Hikmah. Ada beberapa kesamaan perjuangan antara Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka dan Yayasan Nurul Hikmah Halim antara lain keduanya bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan namanya sama-sama berakhiran hikmah yaitu bertemunya nurul dan baitul yang penuh hikmah.
Kesempatan ini kesempatan yang berharga untuk berbagi pengalaman para pihak sehingga berharap ada inspirasi dan motivasi baru dari Yayasan Nurul Hikmah Halim. Dijelaskan bahwa Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka dibentuk sejak tahun 2000 atau sudah berumur 23 tahun hingga saat ini dan DKM Baitul Hikmah semakin berkembang dengan beberapa kali periode kepemimpinan dan dinamikanya.
Baca Juga : Sejumlah Ulama, Jenderal dan Aktivis Bersatu Sampaikan Petisi Bebaskan Ketua FKMTI
Gayung bersambut maka Mudakir Iskandar Syah, SH, MH selaku pengurus Yayasan Nurul Hikmah Halim yang asal kelahirannya dari Madiun menyampaikan perkenalan diri dan lembaga bahwa yang berbeda adalah kami memiliki sebuah landasan lapangan terbang Halim Perdana Kusumah. Sehingga ketika untuk parkir kendaraan para tamu dipersilahkan parkir di area bandara Halim Perdana Kusumah yang berjarak sekitar 150 meter.
Adapun kesamaannya antara lain sama-sama dibentuk pada tahun 2000 sehingga perjuangan dan perjalanan panjang telah menempuh durasi waktu 23 tahun dan sama-sama mengelola anak-anak yatim, piatu atau dhuafa mulai sekolah dasar, SLP, SLA dan perguruan tinggi. Adapun yang menjadi tantangan adalah daerahnya termasuk area yang rawan banjir sehingga pada tahun 2020 pernah mengalami musibah banjir yang paling parah dan berdampak pada bangunan dan penghuni di sekitar bandara Halim Perdana Kusumah.
Lebih jauh H. Hanan menambahkan bahwa sejak pendirian yayasan sudah 2 orang pengurus yang meninggal sehingga perlu ada kaderisasi. Adapun yang menjadi tantangan adalah dokumen legal pembaharuan pendirian yayasan, perjuangan panjang untuk membentengi upaya kristenisasi yang masuk melalui RT dan RW setempat, perjuangan mengedarkan kotak amal yang bermula dari sebuah musholla dan saat ini dikembangkan ke beberapa masjid dengan perolehan infaq 1 masjid 1 kotak sekitar 10 juta per bulannya.
Dalam kesempatan yang berharga ini hadir pihak Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka : Eddie R. Darajat dan Sayuti dan DKM Baitul Hikmah : Suradi, Rinaldi, Dwi Roesdarmanto (Totok), Johan, Diena, Wiwiek Tjiptaningsih, Umi Kholidah serta Markaz Hadits (Ustadz Zaenal). Pemaparan materi Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka secara sekilas disampaikan oleh Sayuti mulai sejarahnya masjid Baitul Hikmah yang dibangun pada tahun 2000 dengan seluas tanah 2000 m2 sehingga membutuhkan aspek legalnya melalui pendirian YKMN.
Tak kenal maka tak sayang maka memperkenalkan susunan kepengurusan baru YKMN dengan penguatan posisi dan formasi serta personal expert sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sejarah panjang perjuangan pembangunan Baitul Yatim dan pengalaman dukungan donasinya serta media yang digunakannya.
Rangkaian acara ini semakin menarik ketika H. Suradi, SE. MM, selaku Ketua umum DKM Baitul Hikmah mempresentasikan tentang Sekilas masjid Baitul Hikmah yang dituangkan dalam sebuah framework of thinking secara sistemik mulai Input-Process-Outputnya (dengan Key Performance Indicator atau KPI berbasis pada 4 perspektif Balance Scored Card atau BSC), Visi dan misi, Struktur organisasi yang didukung oleh 8 Divisi yang berorientasi pada pelayanan kepada para jamaah dan stakeholder, Five stakeholders dan operational & managerial.
Dalam tataran operational & managerial nya menggunakan 3 pilar utama yaitu 3 S : Strong character, Syariah preneurship dan Social Responsibility dengan pondasi Adaptif, Produktif, Inovatif dan Kolaboratif (APIK). Secara holistic view Suradi mempertajam value creation masjid Baitul Hikmah antara lain: Strong character (Icon Santri Penghafal Quran ikhwan setingkat SLP, Masjid buka 24 jam dan DIEM (DIngin EMpuk), Majlis ilmu Kajian Subuh Sabtu-Ahad, TABS, Great Heroes (narasumber, moderator, pantun), Memiliki ID Masjid dan IMB. Syariah preneurship (Pemberdayaan ekonomi produktif bagi jamaah yang memiliki profesi pengusaha, Co Creation of win-win partnership : Yayasan Bilal bin Rabah (Markaz Hadits), Bait Qur'any (RA & Khuttab).
Social responsibility (Pembangunan fisik gedung Baitul Yatim, Muhibah ke ponpes dan beberapa lokasi Lembaga sosial lainnya hingga sampai dengan Lombok Nusa Tenggara Barat dan bantuan sosial kemasyarakatan masa pandemi Covid-19, pembagian bantuan sembako dhuafa, yatim piatu, BerbAgi NASi disingkat BANAS, Aksi Tanggap Musibah (ATM) seperti musibah bencana gempa di Cianjur, Pengurusan Perawatan Jenazah (PPJ).
Baca Juga : DPRD Kota Tangerang Dukung Pengembangan Literasi untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa | ykmn
Perjalanan dan perjuangan yang terus berlanjut antara lain program From education to character, muhibah sosial, cara mudah ber Zakat, Infaq dan Shodaqoh dengan media digital, Jum'at berkah dengan Infaq terindah, Keluarga Infaq Shodaqoh (KIS) dengan menitipkan kotak amal di rumah jamaah. Penguatan learning & growth dengan pemberdayaan pengurus dan jamaah melalui kegiatan menjadi pemateri atau narasumber acara Great Heroes, seminar, webinar, khotib, moderator dan mengikuti program pelatihan khutbah dan sejenisnya serta berbalas pantun sebagai intangible asset bangsa Indonesia yang diakui oleh dunia.
Sangatlah beralasan ketika berdiskusi di dalam ruangan semakin semangat karena dilanjutkan dengan kunjungan lapangan untuk memberikan semangat yang terbarukan. Dimulai dengan foto bersama penyerahan plakat masjid Baitul Hikmah dari Ketua YKMN kepada Pengurus Yayasan Nurul Hikmah Halim dan penyerahan buku berjudul "Dari Ilalang ke Bangunan Menjulang" oleh Ketua Umum DKM Baitul Hikmah kepada H. Hanan peserta studi banding.
Setelah itu dilanjutkan dengan mengunjungi Gedung Baitul Yatim yang dipandu oleh Dwi Roesdarmanto (Totok) selaku Ketua Divisi General Affair dan ke ruangan kelas mengajar santri yang berkapasitas 30 santri per kelasnya mulai kelas 1, 2 dan kelas 3, kamar tidur santri serta para asatidz dengan berbincang-bincang bersama narasumbernya Ustadz Zaenal.
Dalam bincang-bincang tersebut dijelaskan bagaimana merekrut para asatidznya, kriteria asatidz antara lain hafidz Quran 30 juz dan bagaimana menggerakkan supaya para santri minat dan semangat menghafal Al Quran dengan cara santri wajib menginap di pesantren sehingga santri konsentrasi menghafal Quran mulai menjelang subuh sampai dengan jam 22.00 Wib setiap harinya untuk setoran hafalan.
Dari berbagi ilmu dan hikmah dihasilkan learning point antara lain beragam cara, target donatur dan media yang digunakan baik secara konvensional maupun digital, pemanfaatan simpul RT dan RW setempat untuk penggalangan dana. Pentingnya pemenuhan atau compliance terhadap regulasi yang berlaku terkait kelengkapan dan keabsahan dokumen legal yayasan dan masjid, adanya jalur hijau dan jalur kuning yang ditetapkan pemerintah.
Program pengabdian lulusan santri menjadi media untuk menjalin hubungan lahiriah dan ruhiah antara santri dengan lembaga dan almamaternya. Dengan adanya learning point ini semoga Allah senantiasa mudahkan dan berkahi segala urusan kita di jalan kebaikan ini dan dilakukan karena menggapai ridho Allah. Aamiin.
"Pake mobil kecil pergi tamasya,
Bawa makanan kecil jangan lupa.
Bila berhasil itu prestasi bersama,
Bila ada yang belum berhasil menjadi tantangan kita"
"Indah nian bunga melati,
Tumbuh di taman terlihat subur.
Hari ini kita senang hati,
Silaturahim dengan Yayasan Nurul Hikmah Halim Jakarta Timur"
"Ingin lihat jam gadang,
Datanglah ke Bukit tinggi,
Mari kita terus berjuang,
Melayani umat sepenuh hati".(BTL)
No comments:
Post a Comment