MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Kota Tangerang Selatan, Karena masih dalam suasana keprihatinan akibat terkena masalah hukum yang dialami oleh Ketua dan Bendaharanya, KONI Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meniadakan kegiatan acara seremonial pelepasan para atletnya yang akan berlaga dalam PON ke-20 di Provinsi Papua pada tanggal 2 hingga 15 Oktober 2021 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Norodom Plt Ketua KONI Kota Tangerang Selatan saat dikonfirmasi oleh MediaBantenCyber.co.id melalui telepon WhatsApp-nya pada Senin (20/09/2021) malam. 

"Iya benar pak, karena masih dalam suasana keprihatinan seperti yang sudah kita ketahui bersama, kami tidak mengadakan kegiatan seremonial pelepasan 76 atlet Tangsel yang akan mewakili Provinsi Banten pada PON ke-20 di Papua.Tetapi kami sudah melaporkan hal tersebut melalui surat KONI Tangsel kepada Bapak Walikota Tangsel sekitar hampir dua minggu yang lalu," terang Norodom. 

Dirinya berharap para atlet Tangsel yang diberangkatkan ke PON-20 di Papua yang mewakili Provinsi Banten, akan tetap dapat menunjukkan prestasi yang terbaik untuk mengharumkan nama baik Provinsi Banten umumnya dan Kota Tangerang Selatan khususnya. 

Sementara itu, Wiwi Martawijaya Kadispora Kota Tangerang Selatan, saat dihubungi melalui telepon WhatsApp-nya pada Senin, 20 September 2021 petang, mengaku dirinya belum mengetahui terkait ada atau tidaknya kegiatan pelepasan seremonial pelepasan para atlet Kota Tangsel mewakili Provinsi Banten yang akan berlaga di PON ke-20 di Papua.

"Jujur, saya belum mengetahui hal itu pak, informasi seh katanya ada surat yang dari KONI Kota Tangsel ke dispora terkait masalah PON Papua, tapi sampai hari ini belum sampai ke meja saya nih. Coba nanti saya tanyakan pada staf saya di kantor," kata Wiwi Martawidjaya. 

Dalam kesempatan yang berbeda, Mahpudin Joey Ketua PBSI Kota Tangerang Selatan, Selasa (21/09/2021) pagi, melalui pesan WhatsApp-nya, menginformasikan bahwa untuk PON ke-20 di Provinsi Papua Oktober 2021 ini, cabang olahraga (Cabor) Bulutangkis PBSI Tangsel hanya diwakili oleh satu orang atlet Bulutangkis saja yaitu Farhan Ananto (20) yang berasal dari klub Tangkas Jakarta.

"Untuk cabang olah raga Bulutangkis persaingannya cukup berat untuk merebut medali, untuk itu kami tidak menargetkan medali untuk Farhan Ananto, kami hanya minta dia bermain lepas saja tanpa beban agar dapat bermain dengan baik. Ingat, kemarin saat laga olimpiade Tokyo, pasangan bukan unggulan utama ganda putri Greysia Poli/Apriani Rahayu berhasil merebut medali emas pertama dalam sejarah Bulutangkis ganda putri Indonesia di ajang olimpiade, mereka berhasil merebut medali emas. Kami berharap Farhan bermain lepas saja tanpa beban target medali, karena sesungguhnya hasil tidak akan mengkhianati usaha yang kita lakukan," tandas Mahpudin Joey, Ketua PBSI Kota Tangsel.(BTL)