MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Jakarta, Benih Baik secara resmi memulai proses persiapan meluncurkan peluncuran program Gen Aktif beberapa saat lalu. Program ini bertujuan untuk menginspirasi dan mengedukasi remaja di Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan potensi diri dengan membangun gaya hidup sehat dan kreatif, salah satunya dengan tidak merokok.____________Baca Juga : Alex Prabu Pertanyakan Urgensi Rencana Disdik Kota Tangsel

"Benih Baik percaya remaja Indonesia memiliki potensi yang luar biasa sebagai calon pemimpin bangsa. Sehingga melalui Gen Aktif, remaja Indonesia dapat semangat untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas diri sejak dini, untuk mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045. Untuk itu, setiap dari kita harus mengambil peran," kata Andy F Noya, CEO dan founder Benih Baik, Andy F Noya dalam rilisnya yang diterima MediaBantenCyber.co.id pada Jumat (18/03/2022) sore.

Sebagai bagian dari rangkaian program Gen Aktif, Benih Baik berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta untuk menggelar sosialisasi.

Dalam sosialisasi Gen Aktif pada 23 Februari 2022 telah diadakan Pra-Implementasi Kegiatan Pelibatan Masyarakat Wilayah DKI Jakarta yang diselenggarakan secara daring.

Sosialisasi program dilakukan oleh Andy F Noya dan turut dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yaitu Plt. Kabid SMP/SMA Agus Ramdhan dan Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SMP/SMA Horale. Acara sosialisasi yang didukung penuh oleh Disdik DKI Jakarta ini dihadiri oleh. 172 peserta yang merupakan perwakilan 16 sekolah peserta workshop Gen Aktif wilayah DKI Jakarta terdiri dari kepala sekolah, guru, dan OSIS.

Selain Andy F Noya, juga hadir Agus Ramdhan yang merupakan Plt Kabid SMP/SMA Disdik Provinsi DKI Jakarta, Horale yang merupakan Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SMP/SMA Disdik Provinsi DKI Jakarta, dan perwakilan 16 sekolah peserta workshop Gen Aktif wilayah DKI Jakarta (kepala sekolah, guru, OSIS). Di wilayah DKI Jakarta, rencananya program Gen Aktif akan diadakan di 16 sekolah terdiri dari 8 SMP dan 8 SMA.

Data hasil survei 25 provinsi oleh Kementerian Kesehatan RI menemukan bahwa perokok aktif anak usia 15 sampai 24 tahun mencapai 35%. Angka ini mengkhawatirkan dan patut menjadi perhatian. Penanggulangan masalah ini memerlukan perhatian khusus. Hal ini perlu menjadi perhatian kolaborasi berbagai pihak, termasuk tenaga didik dan orang tua, mengingat apalagi waktu anak- anak paling banyak dihabiskan seluruh aktivitas anak-anak dilakukan di sekolah dan rumah pada masa pandemi.

Baca Juga : Kasi Sarpras Disdik: Relokasi SDN Semoga Cepat Terealisasi dan Tidak Terjadi Apa-apa di Sana

Jumlah perokok usia muda ini lebih besar dibandingkan jumlah perokok aktif usia 25-34 tahun yang sebesar 24%, usia 35-44 tahun sebesar 21%, dan sebanyak 20% pada usia di atas 45 tahun.

Benih Baik tidak sendirian. Program ini didukung oleh banyak pihak dalam menjalankan program Gen Aktif, Dinas Pendidikan di Jakarta dan Yogyakarta secara aktif berperan dalam menjalankan rangkaian kegiatan edukasi dan pendampingan. PKK di dua kota tersebut juga tidak ketinggalan turut berpartisipasi melakukan proses pendampingan dan edukasi khususnya terhadap orang tua. Selain itu dukungan juga datang dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek) RI.

Provinsi DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak provinsi lain untuk proaktif melakukan edukasi dan pendampingan untuk generasi penerus bangsa. Setidaknya 1.200 siswa siswi SMP, SMA dan sederajat, 360 tenaga pendidik dan staf sekolah, serta 1.200 kepala keluarga akan dilibatkan. Khusus di wilayah DKI Jakarta, program Gen Aktif akan diadakan di 16 sekolah yang terdiri dari 8 SMP dan 8 SMA di wilayah DKI Jakarta.
Program ini, di masa mendatang diharapkan bisa juga diimplementasikan di provinsi lainnya dengan jumlah peserta yang terus meningkat.

Baca Juga : Disdik bud Serang Perpanjang Belajar di Rumah Sampai 20 Mei

Angka ini tentunya akan berkembang karena dengan hadirnya agen-agen perubahan, agar semangat positif dari program Gen Aktif akan saling dapat terus menginspirasi dan menular kepada tenaga pendidik, orang tua dan anak- anak dengan jangkauan yang lebih luas lagi.

"Kami berharap program Gen Aktif bisa terus memberi manfaat bagi para peserta didik, guru dan semua elemen sekolah, orang tua, dan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia," tutup Andy F. Noya optimistis. Di wilayah DKI Jakarta, rencananya program Gen Aktif akan diadakan di 16 sekolah terdiri dari 8 SMP dan 8 SMA.