MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Kabupaten Sukabumi, Aktivis kemanusiaan Indonesia yang juga ketua Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma, Selasa (05/04/2022) pagi, mengunjungi tiga anak Piatu di Kampung Cisadaria RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kedatangan Lieus ke kediaman tiga anak Piatu yang hidupnya sangat memprihatinkan setelah ditinggal meninggal oleh ibu kandungannya tersebut, sementara bapaknya yang merantau mencari pekerjaan di kota sebagai kenek angkot tidak pernah mengirimkan uang kepada ketiga anaknya tersebut untuk kebutuhan hidup mereka sehari - hari.

Kepada para awak media, Lieus mengaku kedatangannya kerumah tiga anak Piatu di Kampung Cisadaria RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, untuk menyerahkan lima paket sembako serta uang tunai kepada Atikah, nenek dari tiga anak Piatu tersebut.

"Saya prihatin banget, masih ada keluarga yang setiap harinya harus makan garam di tengah negeri kita yang katanya kaya ini. Kedatangan saya kali ini selain rasa peduli juga ada sedikit rejeki lima paket sembako dan titipan uang tunai dari kawan saya untuk keluarga Atikah dan ketiga cucunya," kata Aktivis Kemanusiaan Lieus Sungkharisma.

Lieus mengatakan, perlu adanya solusi untuk keluarga Atikah dan tiga cucunya agar bisa hidup layak. Ia juga berterimakasih kepada media massa dan para relawan yang sudah memberikan informasi mengenai keberadaan keluarga Atikah.

Baca Juga : Aktivis HAM Haris Azhar, Fathia Maulida dan Rocky Gerung Siapkan 'Serangan Balik' Kepada Luhut Panjaitan

"Terima kasih banyak, kita semua bisa tergugah hatinya dan siapapun yang datang bisa memberikan rasa simpati, empati. Itu harus kita hargai," tandasnya. 

Sementara itu, Nenek Atikah mengaku senang dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Lieus Sungkharisma. 

"Terimakasih pak Lieus sudah datang dan peduli terhadap saya dan cucu - cucu saya, semoga Alloh bisa membalas kebaikan bapak dan keluarga di sana," ucap Nenek Atikah sembari meneteskan air matanya yang membuat berlinang air mata siapapun manusia yang masih memiliki hati dan rasa kemanusiaan.(BTL)