MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Jakarta, Sejak pertandingan perdana Piala Dunia 2022 Qatar, saya sudah berbisik dalam hati, ini Maroko bukan tim "kaleng kaleng". Di Grup F, Maroko_bisa menahan imbang lawan Kroasia (0 - 0). Ini saja sudah membuat saya berdecak kagum. Kroasia gitu loh, lawan yang sangat berat.
Selanjutnya, Maroko bisa MEMPERMALUKAN Belgia dengan skor 2-0. Sampe-sampe kekalahan Belgia menjadi penyebab kerusuhan di negeri mereka. Supporter Belgia ngambek dan ngamuk hingga bakar mobil di jalan. "Sakitnya tuh di sini".
Di pertandingan berikutnya, Maroko MENGHAJAR Kanada 2-0. Loloslah_Maroko di 16 besar Piala Dunia. Dan lagi lagi, Maroko secara dramatis, MENCAPLOK Spanyol 3-0 dalam Duel adu penalti yang mendebarkan.
Sejujurnya saya selalu berpihak dengan tim yang sebelumnya tidak diperhitungkan, seperti Jepang, Korea Selatan, Tunisia dan Maroko. Tapi yang paling terkesan saat pandangan pertama adalah tim_Maroko yang terlihat gigih, punya pertahanan kuat, dan serangan yang mengejutkan. Setidaknya sudah membuat lawan panik.
PESONA MAROKO
Sejak awal saya juga sudah terpesona dengan pemain Maroko seperti Achraf Hakimi, Hakim Ziyech, Zakaria Aboukhlal, Ghanem Saiss, Sofiane Boufal, Sofyan Amrabat, Abdelhamid Sabiri, dan kini Sang Kiper Yassine Bounou.
Di awal pertandingan lawan Spanyol, pemain belakang dan Kiper Maroko sempat menjengkelkan. Karena terlalu bermain api di zona bahaya sekitar garis penalti. Sempet terjadi kesalahan beberapa kali. Mungkin sang Coach mulai gregetan dengan kekonyolan anak buahnya itu. Seperti yang saya rasakan.
Baca Juga : OKI Harus Segera Gelar Sidang Darurat dan Kirim Pasukan Gabungan Menggempur Zionis Israel
Tapi setelah itu pemain_Maroko mulai menyadari dan makin berhati-hati. Jika ada serangan berbahaya, tim Maroko cepat-cepat membuang bola ke depan atau luar lapangan. Bahkan bila perlu mentekel kaki lawan tanpa harus mendapat kartu kuning atau ancaman di kotak penalti.
Setelah dua kali perpanjangan waktu (Extra Time), kedua pemain, termasuk suporter harap-harap cemas, jangan sampe ada bola yang bobol ke gawang. Terus bertahan sampe mengadu nasib dan keberuntungan disaat adu pinalti.
Tumben-tumbenan, mata saya masih melotot hingga pukul 02.00 Wib dini hari. Biasanya jam- jam segitu, TV yang nonton saya alias sudah ngorok.
Tak biasanya pula saya berdoa sangat serius pada Allah, agar memuliakan dan memberi kemenangan kepada saudara muslim saya, Maroko. Terlebih saat detik-detik adu penalti yang menegangkan.
Disaat Maroko_melakukan tembakan pertama ke gawang Spanyol, begini doa saya, "Ya Allah ya Robb, masukkan bola itu ke samping kanan gawang.Berilah kemuliaan pada Maroko malam ini." Alhamdulillah Gollll..
Giliran pemain Spanyol melakukan tembakan pinalti ke gawang Maroko. Saya kembali berdoa sangat serius dan penuh harap. Begini doanya, "Ya Allah ya Robb, gagalkan dan tepis kan tembakan Spanyol." Bola pun ditepis kiper_Maroko Yassine Bounou. Begitu seterusnya doa-doa yang saya panjatkan untuk kemenangan_Maroko.
MAROKO JUARA PIALA DUNIA ?
Saat Maroko membobol gawang Spanyol hingga 3-0, tangis haru bahagia saya pun pecah bersama suporter_Maroko lainnya. Dan saya pun ikut sujud syukur dan bertasbih, tahmid serta takbir. Malam yang hening itu Allah langsung ijabah doa saya. Betapa bahagianya hati ini. Bravo_Maroko, Si Kuda Hitam yang Berperang Negeri Maghribi.
Pertandingan berikutnya Maroko akan bertempur melawan tim kuat Portugal. Sekali lagi saya berdoa, ya Allah berilah kemenangan pada saudara Muslim kami sebagai Juara Dunia 2022 tahun ini. Agar sejarah mencatatnya dengan tinta emas. Dan agar negeri muslim diperhitungkan dunia. Agar sujud syukur pemain_Maroko menjadi syiar Islam di penjuru dunia. Kemenangan_Maroko adalah kemenangan Islam. Sebegitunya doa dan harapan saya dan penduduk negeri muslim dimana pun berada. Moga Allah kembali mengabulkan doa kita semua. Kun Fayakun.(BTL)
No comments:
Post a Comment