Oleh: Gan-Gan R.A (Pemerhati Politik dan Praktisi Hukum) MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Kota Tangerang Selatan, Pada milenium ke tiga dalam perjalanan sejarah abad 21 yang masih berlangsung, di mana dunia bergerak ke arah yang tidak terduga, ketika kita membuka peta eskalasi geo-politik yang menghaparkan pertanyaan besar, "Di balik perang Rusia dengan Ukrania, siapakah pihak yang diuntungkan?"____________Baca Juga : Konspirasi Undang Undang Omnibus Law dan Obor Cina
Sama seperti halnya pertanyaan besar tersebut berkecamuk dalam pikiran publik, ketika Covid-19 dinyatakan pandemik oleh WHO, "Siapakah pihak yang diuntungkan di balik serangan virus global yang menyebabkan kematian jutaan manusia?"
Di balik peristiwa besar selalu ada skenario besar yang konspirasi dirancang oleh The King Mastermind yang memiliki kuasa kapital dan menguasai jaringan politik global, membentuk opini di media masa raksasa dan kekuasan untuk mengendalikan lembaga-lembaga internasional serta kebijakan kepala negara di berbagai penjuru dunia.
Baca Juga : Ramai Rangkap Jabatan, Tapi Sepi Ungkap kegagalan | konspirasi
Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy pernah berkata dalam pidatonya, "Dunia ini dikuasai oleh segelintir orang yang bergerak dalam organisasi rahasia". Kemudian Kennedy bersekutu dengan Soekarno dalam Hilton Agreement untuk memperjuangkan royalti atas tumpukan emas batangan yang dijadikan collateral oleh para Bankir di berbagai Bank Central yang bersumber dari hasil rampasan perang pada zaman kerajaan di nusantara
dan pada masa kolonial.
Apa yang terjadi setelah itu, tidak selang berapa lama Kennedy tewas terbunuh oleh tembakan misterius dari senapan seorang sniper, dan selanjutnya menyusul Soekarno pun tumbang dari kursi kekuasaan setelah menggulirkan rencana besar The New Emerging Forces sebagai bentuk tandingan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang hegemonik melalui operasi CIA.
Baca Juga : Mau Tahu Tabiat Asli Jokowi?, Lihat dan Kenali Polisi | konspirasi
Adakah yang kebetulan di balik peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di sepanjang sejarah umat manusia? Runtuhnya Khalifah Utsmani di Turki, runtuhnya Imperium Tsar di Rusia, runtuhnya Uni Soviet setelah Michael Gorbachev menghembuskan glasnost dan perestroika.
Dan yang terkini adalah Muhammed Bin Salman (MBS) putra mahkota Raja Salman yang menggulirkan sejumlah kebijakan kontroversial yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh penguasa Kerajaan Saudi Arabia, MBS merumuskan gagasan progresifnya dalam Visi 2030.
Baca Juga : Segelintir Dinasti Kekuasaan yang Mengesahkan RKUHP, Mengancam Konstitusi dan Kesadaran Rakyat | konspirasi
Sekulerisasi tengah bergerak cepat di Kerajaan Saudi Arabia. Pada mulanya tabu dan sakral, kini rakyat Saudi Arabia tidak lagi memiliki beban untuk takut dihukum karena melakukan pelanggaran hukum syariat.
Diskotik dan tempat-tempat hiburan malam bertaburan, perempuan yang semula dilarang mengendarai kendaraan dan wajib mengenakan hijab, sekarang larangan tersebut menjadi masa lalu. Pantai diwarnai lenggak lenggok tubuh perempuan dalam balutan busana sexy.
Baca Juga : Bahaya Ibu Kota Negara Baru yang Bernama Nusantara | konspirasi
MBS yang berkarakter ambisius berencana akan menyulap tanah Saudi Arabia menjadi tempat destinasi wisata impian yang fantastis. Visi 2030 representasi wilayah imajinasi MBS dengan hasrat yang menggelegak untuk merombak paradigma tanah suci menjadi tanah perwujudan fantasi yang liar.
Lalu di manakah Raja Salman? Sosok pemimpin kharismatik yang kian hari kian ringkih dan nyaris jarang terlihat di hadapan publik sejak Sang Putra Mahkota menduduki kursi Perdana Mentri.(BTL)
No comments:
Post a Comment