MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Jakarta, Penasehat nasional Forum Korban Mafia Tanah Indonesia (FKMTI) Beathor Suryadi mengkritik kinerja dan komitmen Presiden Joko Widodo (jokowi) dalam pemberantasan sepak terjang para Mafia tanah di Indonesia. Hal tersebut menurut Beathor Suryadi disebabkan semenjak menjadi Presiden Republik Indonesia (RI), Jokowi telah tiga kali berganti Kapolri namun hingga saat ini progres pemberantasan Mafia tanah belum menunjukkan hasil yang diharapkan oleh masyarakat korban Mafia tanah yang dilakukan baik itu oleh perorangan maupun oleh korporasi perusahaan dan pengembang.
"Jokowi sudah 3 kali punya Kapolri, kenapa satupun belum berhasil memberantas Mafia Tanah?," tanya Beathor Suryadi.
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh tiga hal yang harus diperhatikan oleh Presiden Jokowi. Hal itu disampaikan Beathor Suryadi kepada MediaBantenCyber.co.id melalui pesan WhatsApp nya pada Jumat (24/9/2021) pagi.
Baca Juga : RUU Pertanahan Dianggap Masih Berpihak Ke Penguasa dan Pemodal
"Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Presiden Jokowi antara lain, Pertama, Jokowi telah "mencampur air dengan minyak" di Istana, sehingga polisi sulit untuk menghadapi Aguan, Summarecon, Bintaro Jaya dan lainnya.
Kedua, Jokowi harus menuntun generasi muda BPN dan Polri untuk tidak takut membongkar kasus para senior di BPN dan Polri pada masa sebelumnya. Ketiga, Jokowi harus memastikan bahwa kenaikan pangkat, ikut pendidikan bebas biaya sehingga tidak ada sponsor dari Mafia Tanah,
Baca Juga : Luar Biasa, Limbah B3 PT Isano Lopo Industri di Cirarab Legok Kabupaten Tangerang Dicuekin Selama Bertahun-tahun
Keempat, Jokowi harus paham bahwa di BPN itu ada 2 Jenderal Polisi tapi belum berhasil melawan Mafia tanah, Kelima, Jokowi harus fokus konflik tanah di mulai dari Ploting, ukur oleh pihak BPN baik untuk SHGB maupun SHGU dan terakhir yaitu Keenam, Solusi problem hukum demi keadilan harus di mulai dari keberanian dan ketegasan Presiden Jokowi sendiri terhadap para pengusaha Kebun dan Tambang yang sering ke istana," tegas Beathor Suryadi, Penasehat nasional Forum Korban Mafia Tanah Indonesia (FKMTI). (BTL)
No comments:
Post a Comment