MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Jakarta, Aktivis Tionghoa yang juga koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak), Lieus Sungkharisma, meminta presiden Jokowi fokus pada tiga hal di sisa masa jabatannya yang hanya tinggal tiga tahun lagi.

Menurut Lieus, Presiden Jokowi masih memiliki waktu tiga tahun lagi jika ingin meninggalkan Legacy yang baik untuk masa depan bangsa Indonesia. 

Ketiga hal itu, kata Lieus, adalah; pertama, menurunkan elektoral Threshold untuk pemilihan presiden dari 20 persen menjadi nol persen. Kedua, fokuskan lembaga KPK untuk menindak korupsi di tiga instansi penegak hukum, yakni Kepolisian, Kejaksaan dan Kehakiman. Ketiga, berantas mafia tanah.

"Kalau Jokowi menurunkan elektoral threshold untuk pemilihan Presiden dari 20 menjadi 0 persen, maka bukan hanya partai-partai politik yang Happy, tapi semua rakyat Indonesia juga senang. Karena setiap warga negara yang berpotensi menjadi pemimpin mendapat peluang untuk maju sebagai presiden," kata Aktivis Tionghoa.

"Tokoh-tokoh bangsa yang selama ini tak mendapat kesempatan tampil karena aturan elektoral threshold itu, bisa mendapat kesempatan untuk maju. Itu artinya peluang rakyat untuk mendapat pemimpin yang baik menjadi lebih banyak," tambah Aktivis Tionghoa.

Sedangkan terhadap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Lieus minta presiden Jokowi memfokuskan KPK pada PENINDAKAN KORUPSI yang terjadi di tiga lembaga penegak hukum, yakni Kepolisian, Kejaksaan dan Kehakiman.

"Tiga lembaga ini sebetulnya yang menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi. Maka kalau polisinya bersih, jaksanya bersih, hakimnya bersih, saya yakin praktik korupsi akan hilang di negeri ini," kata Lieus. "Sebab tak ada lagi peluang untuk siapapun melakukan kong kali kong atau jual beli hukum," tegasnya.

Hal ketiga yang harus dilakukan presiden Jokowi di sisa masa jabatannya adalah memberantas mafia tanah di seluruh Indonesia. "Seperti diketahui, mafia tanah ini bukan saja telah menguasai ribuan hektar tanah di negeri ini, tapi juga tega merampok tanah rakyat karena keserakahannya," ujar Aktivis Tionghoa.

Ditambahkan Lieus, hampir setiap hari media massa di negeri diisi pemberitaan tentang perampasan tanah rakyat oleh oknum-oknum tertentu atas nama lembaga atau perusahaan. "Ini tidak bisa dibiarkan. Presiden Jokowi harus mengambil tindakan tegas, bukan hanya ngomong doang," tegas Lieus.

Menurut Aktivis Tionghoa, di sisa masa jabatannya yang tinggal tiga tahun, presiden Jokowi harus fokus pada tiga hal di atas jika dia ingin meninggalkan legacy yang baik dan dikenang sebagai presiden yang berjasa besar bagi terciptanya kehidupan politik yang sehat dan terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraaan untuk seluruh rakyat Indonesia.(BTL)