Oleh: Yusuf Blegur (Aktivis 98 / Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Se Jakarta/FKSMJ) MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Jakarta, Saat Indonesia masih terasa dalam penjajahan, padahal sudah sejak lama mengumandangkan proklamasi kemerdekaan. Saat kehidupan rakyat masih dibekap kemiskinan, padahal seluruh penjuru negera berlimpah kekayaan. Saat di Pelosok Desa masih ada yang kelaparan, padahal konstitusi menjamin kemakmuran dan keadilan. Saat keadaan negara semakin berantakan menuju kehancuran, padahal otoritas juga semua fasilitas dikuasai dan dikendalikan rezim kekuasaan.____________Baca Juga : Ciptakan Suasana Kondusif Jelang Puasa Ramadhan, Polres Serang Perketat Razia Pekat

Maka harus ada kesadaran evaluasi dan refleksi diri dalam kemuliaan bulan Ramadhan. Saling berbagi dan menebar kasih sayang dan menghindari kecenderungan individualistik dan  keegoisan. Menghambakan diri  dan hanya tunduk di hadapan kekuasaan Tuhan. Meninggalkan setiap sifat kesombongan, sikap arogan dan semua niat buruk serta modus kejahatan.

Baca Juga : Kantor Notaris/PPAT H Bambang Suwondo Bagikan Nasi Bungkus untuk Buka Puasa Kepada Pengguna Jalan di Kota Tangerang

Saat Indonesia tak berdaya karena yang hak terus diperkosa kebatilan. Saat kebenaran masih takut ditegakkan dan dibungkam oleh kemungkaran. Saat oligarki mencengkeram negara dan kesejahteraan tak kunjung lahir karena dominannya penindasan. Saat Pancasila, UUD 1945 dan NKRI hanya sekedar kesepakatan, tanpa praktek - praktek nyata dalam kehidupan kebangsaan.

Baca Juga : Bawaslu Kabupaten Tangerang Gelar Tadarus dan Buka Puasan Bersama di Tigaraksa

Maka tak ada pilihan lain, selain menjadikan ibadah puasa sebagai momentum membangun keberadaban. Melawan KKN, kejahatan konstitusi, kedzoliman pada rakyat dan segala bentuk kebiadaban yang bersumber dari nafsu dan belenggu setan.

Baca Juga : FMMB, FORSIMA dan KARIB BSD Bagikan 1711 Paket Buka Puasa di Hari Nuzulul Quran

Maka seluruh umat Islam dan anak bangsa wajib memanfaatkan  puasa sebagai kawah candradimuka membentuk manusia taqwa dan selamat dari jalan kesesatan. Menjadikan ibadah puasa ramadhan sebagai satu - satunya ibadah untuk Allah azza wa jalla dan hakekat puasa sebagai sarana menahan diri sekaligus alat pembebasan. (BTL)