Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik dan Kebangsaan) MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Bandung, Viral ucapan Ketua Partai Rakyat yang mendukung LGBT dan menyinggung asal usul Nabi Muhammad SAW yang menurutnya bukan keturunan Arab. Sebagai Ketua Partai ucapannya merepresentasi ideologi dan visi Partai tersebut. Selama tidak ada pelurusan resmi dari partainya, pernyataan itu representatif.
Kini di zaman edan orang tidak takut atau malu menyatakan pikiran edan di ranah publik. Sensasi untuk membangun popularitas demi mendongkrak organisasi atau partainya. Menerjang norma, etika, dan aturan berbangsa dan bernegara. Agama pun dihajar habis. Sayangnya di saat moralitas berantakan, hukum pun ternyata tumpul.
Baca Juga : Imam Santoso: DPC Partai Keadilan Sejahtera Adalah Pelayan Rakyat
LGBT itu bukan Hak Asasi Manusia (HAM) tetapi Penyimpangan Asasi Manusia (PAM). HAM adalah hak yang melekat dengan kemanusiaan, jika hak itu hilang, maka hilanglah kemanusiaannya. Hak hidup, hak berbicara, hak bekerja adalah contoh HAM karena melekat dengan kemanusiaannya. Mencuri, korupsi, dan LGBT bukan HAM karena jika hilang, tidak hilang kemanusiaannya. Tetap manusia. LGBT itu bukan perilaku manusia, bahkan hewan pun tidak ada yang gay dan lesbian.
Ketua Partai Rakyat itu secara ngawur atau asbun menyebut bahwa Nabi Muhammad SAW bukan keturunan Arab. Apa dasar pikiran dari orang yang tak tahu sejarah ini? Bukti sikap anti Arab dan, jika muslim, jahil terhadap Islam. Tidak mengenal Nabi nya sendiri. Nabi Muhammad SAW adalah suku Quraisy cucu tokoh besar Quraisy Abdul Mutholib, bro.
Baca Juga : Toko Obat Ilegal Tanpa Izin BPOM Menjamur di Wilayah Hukum Tangerang Raya
Rakyat Indonesia itu mayoritas muslim. Muslim tahu bahwa menurut Qur'an perilaku LGBT itu menyimpang. Sejarah jelas menggambarkan tentang perilaku LGBT kaum Luth yang diadzab Allah SWT. Mendukung LGBT masuk dalam ruang terkutuk. Begitu juga rakyat muslim akan paham siapa Nabi Muhammad SAW nasab, misi dan akhlaknya. Nah Partai Rakyat itu Partai yang berjuang untuk rakyat yang mana?
Jika berjuang untuk rakyat LGBT atau rakyat yang tidak kenal Nabi Muhammad SAW bahkan menistakan nya, maka itu adalah PARTAI BEJAT BUKAN PARTAI RAKYAT. Rakyat itu berasal dari kata bahasa Arab "ro'iyah" dan ada ucapan Nabi yang berkaitan dengan rakyat ini "kullukum ro'in wa kullukum mas'ulun an ro'iyatihi" kalian semua pemimpin dan akan dipertanggungjawabkan kepemimpinan atas rakyatnya.
Baca Juga : Penjual Obat Tak Berizin Tramadol Minta Pemberitaan Dihapus Alasannya Cari Usaha Lain Susah
Nah boss Partai Rakyat harus hati-hati ngomong di negara yang menghormati moral dan agama. Jangan ngawur dan sekedar cari popularitas. Sudah terlalu banyak penjahat yang cuap-cuap mencari popularitas. Semoga Partai Rakyat tidak menjadi PARTAI BEJAT, PARTAI LAKNAT, atau PARTAI PENJILAT.
Selamat berjuang untuk rakyat, bukan untuk komunitas LGBT dan penista agama.(BTL)
No comments:
Post a Comment