Oleh : KH Ahmad Bahauddin Nursalim MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Nasional, Sampean kalau menganggap kenal presiden penting, kenal pejabat penting, kenal orang kaya penting, punya duit banyak penting dan lain-lain tapi ndak pernah merasa kalau sujud kepada Allah itu penting. Hati-hati sampean kelak kalau dihisab di mahsyar bisa habis sampean.____________Baca Juga : Seorang Ibu di Solear Kabupaten Tangerang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Bagaimana kalau kemudian Allah bilang pas sampean dihisab, "Sana pergi ke sesuatu yang kamu anggap penting. Minta ke dia. Habis sampean."
Kira-kira begitu dawuh Gus Baha'. Ulama besar yang sering ngaji di Musholla kecil. Menjadi syirik itu tak harus dengan menyembah selain Allah atau menganggap ada yang setara dengan Allah. Merasa ada sesuatu yang lebih penting dari sujud kepada Gusti Allah pun bisa membahayakan status manusia saat di akhirat nanti.
Baca Juga : Bupati Ajak Warganya Hidup Sehat dan Siapkan Anggaran Rp 70 Miliar
Jadi kalau bisa waktu meninggal, status seseorang dalam keadaan sujud kepada Allah atau statusnya sebagai orang yang menunggu waktu sujud wajib alias menunggu waktu salat lima waktu. Jangan sampai meninggal dalam keadaan statusnya sebagai orang yang berharap punya uang banyak, berharap punya rumah mewah atau status orang yang berharap pada hal-hal duniawi lain. Orang jangan sembrono. Malaikat akan mencatat status terakhir orang yang meninggal. Dalam keadaan mengabdi kepada Allah atau dalam keadaan memikirkan hal duniawi.
Jadi hidup yang keren itu hidup yang pola pikirnya menunggu waktu ibadah sambil melakukan kemanfaatan. Bukan hidup menunggu mapan. "Malaikat nanti mencatat si Fulan meninggal dalam keadaan menunggu shalat Duhur. Kan keren. Bukan si Fulan meninggal dalam keadaan menunggu mapan. Ingin punya mobil mewah ndak kesampaian. Urip (hidup) kok kepingin mapan itu loh laopo (ngapain). Apa ndak kuatir mati dalam keadaan begitu?"
Pada tahap ini banyak umat ndak lolos 'ujian' di padang mahsyar. Mumpung belum, jangan sembrono kalau hidup. Harus banyak ngaji.
No comments:
Post a Comment