Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik dan Kebangsaan) MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Bandung, Membaca dan melihat sepak terjang dan gaya politik Prabowo Subianto akhir-akhir ini maka rasanya bersyukur juga Prabowo pada Pilpres 2019 tidak berhasil menjadi Presiden Republik Indonesia. Bukan berarti gembira Jokowi menang akan tetapi sikap anti rakyat Jokowi jauh lebih jelas ketimbang_Prabowo. Prabowo abu-abu.
Ketika yang bersangkutan siap menerima jabatan Menteri dan masuk dalam Kabinet Jokowi maka goresan buruk karakter mulai tercatat. Ia tidak peduli dengan tangisan dan perasaan pendukung yang berjuang mati-matian untuk Prabowo. Merasa terkhianati. Kecurangan Pilpres diterima demi status Menteri.
Baca Juga : Diduga Desa Tobat Memungut Biaya untuk Pembuatan PTSL Tahun 2019-2020
Berkali-kali memuji habis-habisan Jokowi mulai dari pekerja keras, selalu memikirkan rakyat hingga memberi predikat sebagai Presiden terbaik. Untuk Jokowi ia bersyahadat. Orang menyebut_Prabowo bagai PENJILAT yang berubah dari MACAN menjadi MEONG. Galak dan gebrak mimbar Prabowo dulu hanya monumen.
Baca Juga : Banyak Temui Penjual Obat Daftar G Ilegal, BPOM Banten Lakukan Penanganan Dua Sisi
Tidak sedikitpun simpati Prabowo pada pendukungnya yang menjadi pesakitan di rezim Jokowi. Tokoh KAMI yang dipenjara, HRS dan enam laskar terbunuh keji lewat begitu saja. Belum aktivis di daerah yang "la salam wala kalam". Tak sepatah katapun terucap simpati apalagi membela. Rakyat melihat orientasinya hanya pada jabatan dan ketakutan. Presiden menjadi impian.
Baca Juga : Macet Karena Truk, Muhlis PDIP: Perlu Kantong Parkir dan Ketegasan Petugas
Terakhir ia mendekat pada keluarga Jokowi. Gibran, Kaesang dan bobby ditempel rapat. Langkah mengerikan dari sang jagoan yang mantan Danjen Kopassus. Prabowo dukung Gibran untuk Gubernur Jateng atau DKI, Prabowo mendukung pula Bobby maju Gubernur Sumut. Meski untuk ini agak kikuk dengan Edy Rahmayadi Gubernur yang juga kader Gerindra sendiri.
Baca Juga : Indonesian Chef Association Merayakan HUT ke-16 Bersama UMN
Prabowo senang mendengar Kaesang terjun ke politik dan bahagia jika masuk ke Partai Gerindra. Kaesang yang baru saja menikah ala anak raja dengan kawalan ribuan tentara dan polisi nampaknya akan didorong untuk Walikota Solo menggantikan Gibran. Jika demikian maka Prabowo_adalah PENDUKUNG NEPOTISME.
Baca Juga : Pelaksanaan Pembuatan PTSL di Kabupaten Tangerang Diduga Jadi Ajang Pungli
Ditunggu Prabowo bersilaturahmi ke ipar Jokowi Anwar Usman Ketua MK untuk jaga-jaga jika proses Pilpres masuk ke Mahkamah Konstitusi.
Baca Juga : Diduga Penjual Obat Keras Berkedok Toko Kosmetik Dibekingi Oknum Aparat dan Wartawan
Prabowo tidak layak untuk jadi Presiden di negeri demokrasi. Karenanya ada hikmah besar bahwa ia tidak menjadi Presiden pada Pilpres 2019 dan Pilpres sebelumnya. Prabowo memang tidak lebih bagus dari Jokowi.(BTL)
Baca Juga : Marak Peredaran Obat Hexymer dan Tramadol di Wilayah Hukum Polsek Teluknaga, Kapolsek Bertekad Akan Diberantas
No comments:
Post a Comment