Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik dan Kebangsaan) MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Kota Tangerang Selatan, Drawing Piala Dunia U-20 yang direncanakan di Bali tanggal 31 Maret resmi dibatalkan FIFA. Ini artinya FIFA membaca perkembangan politik yang terjadi di Indonesia. Ada penolakan keras atas rencana kehadiran Timnas Israel. Termasuk penolakan yang datang dari Gubernur Bali I Wayan Koster._____________Baca Juga : Rekonstruksi Kanjuruhan: Suruh 40 Ribu Polisi Duduk di Stadion, dan Tembakkan Gas Air Mata | jangan injak
Gagalnya pengundian di Bali menjadi sinyal kemungkinan besar FIFA akan mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 bulan Mei 2023. Aspirasi rakyat Indonesia dibaca dan didengar FIFA. Pemerintahan Jokowi tentu pusing tujuh keliling. Erick Thohir yang sudah teriak akan menjamin keamanan Timnas U-20 Israel ternyata tidak didengar. Begitu pula dengan Menpora.
Teriakan BODOH Ketum PSSI ke publik agar tidak mencampuradukkan olah raga dengan politik "dibantah" oleh FIFA yang merespons aspirasi politik rakyat Indonesia. Dibatalkan drawing di Bali adalah keputusan politik. FIFA merasakan perbedaan pandangan dan sikap antara pemerintahan Jokowi dengan rakyatnya sendiri. Rakyat MENOLAK Israel sementara Pemerintah boleh-boleh saja.
FIFA tentu khawatir apabila setiap pertandingan yang diikuti kesebelasan Israel menjadi tidak kondusif. Huru-hara bisa terjadi dan aparat menanganinya secara represif. Kasus Kanjuruhan Malang membuktikan betapa TIDAK PROFESIONALNYA PSSI dalam menyelenggarakan dan mengamankan even. Pertandingan lokal saja telah "berhasil" menewaskan 135 penonton apalagi jika terkait Israel. Sungguh mengerikan.
Baca Juga : Shireen Abu Aqleh Jurnalis Al Jazeera Korban Kekejian Bangsa Terlaknat dan Terkutuk Zionis Israel | jangan injak
Setelah drawing di Bali GAGAL maka dunia bereaksi. Beberapa negara telah menyatakan siap untuk menggantikan Indonesia. Qatar yang sukses menyelenggarakan Piala Dunia siap untuk U-20. Demikian juga dengan Argentina serta Peru yang akan menjadi tuan rumah kejuaraan Piala Dunia U-17. Pemerintah Indonesia dalam keadaan panik melobi FIFA untuk menyelamatkan muka dan lepas dari sanksi pengucilan.
Pemerintah Indonesia termasuk Ketum PSSI Erick Thohir jangan marah pada rakyat Indonesia, tetapi marahilah Israel sang penyakit. Tekan Israel agar memberi kemerdekaan pada bangsa Palestina. Statusnya sebagai NEGARA PENJAJAH telah menyulitkan banyak negara. Indonesia kini merasakan "kena batunya". Tuan rumah malang yang terancam gagal total. Mimpi untuk menjadi penyelenggara World Cup 2036 pun semakin sirna.
Baca Juga : KPK, Kejaksaan dan Polri Harus Mengusut Pembangunan Gedung DPRD Tangsel yang Compang-camping | jangan injak
Tentu kita kecewa jika ternyata tidak menjadi tuan rumah, keprihatinan bangsa. Tetapi kita juga kecewa pada sikap tidak bermartabatnya Pemerintah yang tidak berani menyampaikan sikap bangsa dan rakyat Indonesia yang tidak dapat menerima Israel. Sebaliknya justru berjuang hanya untuk jaminan keamanan kesebelasan Israel.
Kini Indonesia bersiap menerima dua tamparan yang menistakan. Pertama, tamparan tidak punya martabat karena siap menerima Israel dengan mengabaikan aspirasi dan menginjak konstitusi. Kedua, tamparan dari FIFA yang kemungkinan mencabut status tuan rumah Indonesia yang diragukan mampu melaksanakan kejuaraan dengan sukses.
Baca Juga : Pemerintah Daerahnya Tidak Hadir, Warga Desa Rawa Burung Kosambi Kabupaten Tangerang Dibiarkan Mencuci Pakaian di Kali yang Kotor | jangan injak
Di sisi lain aksi protes rakyat khususnya umat Islam yang menolak Israel telah memberi gaung dan tekanan. Begitu juga kemudiannya Partai dan Kepala Daerah. PDIP telah sukses memukul Istana dan menggagalkan ambisi Jokowi.
Baca Juga : Pelanggan Keluhkan Layanan Internet IndiHome | jangan injak
FIFA tidak mau ambil risiko, FIFA tidak percaya penguasa dan FIFA mendengar aspirasi rakyat Indonesia. FIFA telah batalkan drawing dan kemungkinan besar cabut Indonesia sebagai tuan rumah.
Selamat tinggal Kejuaraan Dunia U-20. Selamat pergi Israel. Pergilah jauh dan jangan coba injak rumput Indonesia. Tangan dan kakimu PENUH LUMURAN DARAH anak-anak dan perempuan Palestina.(BTL)
No comments:
Post a Comment