MediaBantenCyber.co.id - (MBC) Jakarta, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam Konferensi Pers Rabu (11/10/2023) mengeluarkan pernyataan sikap tentang tragedi kemanusiaan akibat perang Israel-Palestina. Dalam butir pernyataannya PP Muhammadiyah antara lain mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai.
Konperensi Pers dihadiri oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah didampingi Prof. Dr. Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni, Ketua membidangi Hubungan dan Kerjasama Internasional, dan Edy Kuscahyanto, Ketua Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, pernyataan itu dilandasi oleh pemikiran bahwa perang Israel-Palestina menjadi tragedi yang berulang kali terjadi dan menelan korban jutaan masyarakat sipil dari kedua belah pihak. Pertanyaan mendasar, Perserikatan Bangsa Bangsa yang pada 24 Oktober ini genap 78 tahun ini tidak berdaya untuk menghentikan perang dan mencari solusi sampai akarnya.
"Negara-negara termasuk Indonesia yang menyerukan perdamaian, dunia tanpa kekerasan, apakah kita akan terus mendiamkan tragedi ini terus terjadi. Kita semua bertanya, dalam perjalanan PBB yang sudah 78 tahun belum juga bisa menghentikan perang dan mencari solusi sampai ke akar", jelasnya.
Selain mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa, dalam pernyataan itu PP Muhammadiyah juga meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
Sementara Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, "Kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan langkah-langkah yang selama ini dilakukan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina perlu diperkuat lagi. Muhammadiyah juga sudah bersinergi dengan Pemerintah Indonesia dan juga pemerintah Palestina untuk berbagai program kemanusiaan", tegasnya.
Dalam program kemanusiaan, Syafiq Mughni, Ketua yang membidangi Hubungan dan Kerjasama Internasional menyampaikan sudah sejak dua tahun lalu Muhammadiyah membuka sekolah untuk para pengungsi Palestina di Beirut, Lebanon. Muhammadiyah juga sudah menyiapkan sejumlah dana yang semula akan digunakan untuk pengembangan kapasitas di Palestina, tetapi karena ada perang dialihkan untuk kepentingan yang lebih mendesak terutama membantu mereka yang menjadi korban perang.
Muhammadiyah juga memiliki sejumlah relawan terlatih yang cukup memadai, beberapa kali dikirim ke Turki, Myanmar, untuk membantu pengungsi Rohingya, juga ke beberapa negara lain. Sehingga sumberdaya manusia Muhammadiyah sudah sangat siap dengan tenaga kemanusiaan yang terlatih serta didukung dengan perlengkapan kesehatan termasuk Rumah Sakit lapangan yang dimiliki.
"Disamping dana yang sudah tersedia, Muhammadiyah melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Sodakoh Muhammadiyah, Lazismu menggalang dana masyarakat supaya lebih banyak lagi bantuan untuk korban perang Israel-Palestina", kata Syafiq Mughni menutup konferensi pers.(BTL)
No comments:
Post a Comment